Alisa's Journey

Sabtu, 23 Desember 2017 Subuh subuh seperti biasa uda bangun. Disini subuhnya jam setengah 5. Jam 5 selalu bangun karena bude selalu solat di kamar. Kalau di Medan mah selalu bangun jam 5.40. *awal awal masih berasa ngantuk abis subuh tidur lagi. Haha   Tapi ini kita mau ke pantai perginya pagi. Mama subuh ke rumah kawanya dulu bantuin masak lagi. Wah pasti repot ini. Aku mandi, siap siap cetar, karena aku emang terniat, terencana, ter4l4y karena apa apa serba perencanaan matang wkwkwk :D. Iya aku pilih baju yg cocok buat poto poto di pantai donk, dandan dikit, dan harus cantek dikit wkwkwk :D. Siap mandi dan dandan, mama belum datang juga ya sambil nunggu selfie-selfie dulu. Mama datang terburu buru karena ternyata uda terlamabat. Yauda yg penting mandi siap siap deh, jan lupa bawa baju ganti siapa tahu mandi mandi. Nahh cuss deh kami diantar bude dan friska sampai terminal Selindung. Disitu ada 3 bus. Wah semua uda bapak-bapak, emak-emak yaa haha :D. Yauda langsung...

               Jadi di Bangka itu musim hujan. Tapi beda banget waktu turun hujannya sama di Medan. Kalau di Medan pagi jam jam 8 bisa di bilang sudah terang matahari, panas dan bagus cuacanya. Siang panas terik. Tapi, sore bener bener ga bisa di prediksi dulunya, skrng uda terbiasa. Sore hujan badai angin deras lebat selebatnya kalau bisa sampe banjir dan biasanya semalaman sampai tengah malak atau subuh. Pagi cerah. Nah, kalau di Bangka. Sore ga pernah hujan selama di Bulan Desember itu. Hujanya subuh hujan, berhenti jam 7, jam setengah 9 hujan lagi, berhenti lagi, jam 10 hujan lagi, kira kira uda berhenti ternyata belum, jam 11 hujan lagi, berhenti lagi sampe kayak gitu paling ga jam 2 atau jam 3 berhenti total. Gimana coba mau jalan jalan? Jadi, ya tgl 16 di rumah aja, sebenarnya uda ga tahan gatal pengen  jalan jalan tapi mau gimana cuaca ga mendukung. Tgl 17 masih di rumah aja, uda gatal banget kaki. Tgl 18 sore sore, sama Fr...

Jumat, 15 Desember 2017 Masih mencari, masih menanti, masih berusaha tanpa henti untuk mencari sebuah sejujurnya sebuah pekerjaan. Sudah setengah tahun lebih menyandang status tanpa pekerjaan. Tapi ku tak henti hentinya terus berusaha kesana kemari di Medan sana mencari kerja. Sudut sisi keliling lebar kali luas Kota Medan telah ku datangi. Tapi, belum satupun sebanyak puluhan surat lamaran yang memanggil untuk tes. Hanya beberapa dan walk interview saja. Dan pada akhirnya aku menyerah, bukan menyerah mencari kerja, menyerah untuk tinggal di Medan. Aku merasa sudah semua ku kelilingi. Tapi, yg ku kelilingi bukan kafe kafe, bukan mall-mall yg kepleset nyampe ada 3 mall dari rumah ku, bukan tempat tempat wisata hits taman taman buatan yg lagi ngetrend. Tapi lebih ke kelurahan2, kecamatan2, bahkan Kabupaten yg dekat dengan Medan 😂😅 Aku menyebutnya jalan jalan antimainstream. ALASANYA Oleh karena itu alasan utama aku ingin pindah dari Kota Medan, selain sudah merasa...