Ke Kota Kelahiran 7,8,9 Agustus
Nah aku buat cerita terpisahyaa di Agustus ini tepatnya tanggal 6 Agustus kakak sepupu dari anak Abang Papa ku menikah. Dari keluarga papa ku ada 11 bersaudara tetapi yang masih hidup tinggal beberapa, keponakan-keponakan, sepupu papa, uwak, bahkan adek-adek bapak dan mamaknya bapak di undang semuanya. Pokoknya cuma bisa bilang wah banyak banget keluarga besar dimana-mana. Sebelumnya tanggal 5 Agustus sudah datang kakak dan adik papa, tante dan one er yang dari Pekanbaru. Di rumah ku juga ramelah ada sepupu dan ponakan juga. Hari H, sama kayak wisuda subuh-subuh uda kesalon make up an biar kecehh tapi ga ngalahin mantennya laah hehe 😊.
Nah ini dia hasil make up ala kadarnya ya hihi^^
Selesai acara pada hari Minggu, sumpah capek kali, pulang ke rumah langsung tepar juga. Tante dan One Er ngajak ke Kisaran, mau ziarah ke makam orangtua. Jadi Kota Kisaran ini adalah kampung halaman keluarga besar papa, walaupun orang minang, bukan di Padang kampung halamannya, karena ungku dan andong (bapak dan mamaknya papa) merantau untuk berjualan membuka usaha rumah makan dan cukup terkenal pada waktu itu, rumah makan sehati namanya. Pokoknya masa kecil papa sampai tamat SMA di Kisaranlah. Papa juga jarangpun pulkam, yah makanya sampe besar kami sekeluarga engga pernah ke Kisaran. Aku siap-siap ajala mau ke Kota kelahiran terakhir datang pas kelas 6 SD atau kelas 1 SMP, sudah lama banget.
(Dari Kiri-Kanan) Tante- Sepupu Wilda- Aku- One Er- Mama
Besoknya, Senin tanggal 7 Agustus pagi aku jam 5 uda bangun siap siap, tapi tetap aja telat sampai stasiun jam 7 kereta apinya uda pergi, ada lagi jam 12.15. Aku, Tante, One Er ga pulang, nunggulah lama di stasiun sampe bekarat belumut -__-. Keliling lapangan merdeka masih aja waktu lama bangetzz.. yah cuci mata kakak cantik sekalian liat adek-adek paskibraka lagi latihan wkkwkwkwk 😂
Diujung sana adek-adek paskibraka lagi latihan :D
Hore akhirnya ga kerasa sudah jam 12.00 segera masuk ke kereta api dan keretanya mulai berjalan. Padat, siang panas, apalagi ac kereta apinya engga terasa, dibawa tidur ajalah. Ini pas mau nyampe Kisaran masih ada beberapa stasiun lagi, ini di Sei Bejangkar. Kalau tidak salah Sei Bejangkar ini masuk ke Kabupaten Simalungun, jauh banget ke ibukota dan malah deket sama Kisaran yang Kabupaten Asahan.
Stasiun Sei Bejangkar
Sekitar jam 4 lebih, sore kita sudah sampai ke Kota kelahiran kuuu yeee, Haiiiii Kisarannnnn... wah di umur 22 tahun baru menginjakan kaki ke Ibukota Asahan hikzz **lebayyy. Kami nunggu jemputan oleh sepupu papa, sepupu tante dan one er juga, namanya Bu Dewi. **ssstt jangan bilang bilang yaa Bu Dewi dan Suaminya Pak Ara adalah pengusaha, salah satunya memiliki hotel di Pulau Salah Namo lhoo. Hihi enakyaa kalau stress bisa liburan ke hotel sendiri hihi^^. Tak lama kami di jemput anaknya bu Dewi. Dan aku seger banget walaupun sore-sore jalan padat sih tapi gaada macet kayak di Medan Haha :D
Ini poto pertama setelah sampai di Kisaran pas di depan stasiunnya.
Ini ikon Kota Kelahiran Kemegahan Mesjid Agung Kisaran (*pasti harus selfie yaa besok hihi^^)
Sampai di rumah bu Dewi, sudah ada one nur, adik papa. Aku langsung membereskan barang-barang, one er, tante, one nur, bu dewi ngobrol. Aku yah main sama anak-anak lucu, kembar luculaa, cucunya bu Dewi hihi^^.
Malamnya bu Dewi pergi sebentar bersama anak terakhirnya yang sedang hamil untuk kontrol. Nah pulangnya kami dibelikan mi keling khas Kota Kisaran banget nih nyaammm 😍. Penutup malam pertama sebelum tidur di Kota Kisaran.
Mi Keling Yummmiiiiiiiiiii sreeepppp
Besok paginya, tanggal 8 Agustus, jam-jam 7 aku, tante, one er sudah mau gerak cari sarapan di simpang rumah. Ya aku ikut aja sambil jalan-jalan di sekeliling hihi^^ Nah disini daerah inilah kami menginap di rumah Bu Dewi.
Kecamatan Kisaran Barat Kelurahan Bunut Barat
Habis dari sarapan, balik ke rumah, lalu mandi siap-siap mau ziarah ke makam bapak mamaknya tante, one er, dan one nur. Tidak hanya bapak mamaknya tetapi semuanya, makam suaminya tante, makam abang, adek, kakak, dan keluarga besar yang sudah berpulang. Makamnya dekat dengan stasiun kalau tidak salah.
Ini suasana waktu kami ziarah.
Sepulang dari makam, kami melanjutkan perjalanan tetapi berhenti dulu di pasar karena one er berniat mau mencari kain, karena bulan September anak kedua one er akan menikah.
Ini saat mencari kain
Namun, belum ada yang cocok dan kami melanjutkan perjalan ke rumah anak dari kakak tante dan mereka bertiga, yang jatuhnya adalah abang sepupu ku, namanya bg ipan, namun sesampainya disana tidak ada orang. Yah mungkin kami tidak menghubungi dulu dengan datang tiba tiba. Belum rezeki berjumpa, sudah sih jumpa waktu hari minggu di pesta kakak sepupu. Kami melanjutkan perjalanan, ohya aku sama one nur naik kereta dan tante one er naik mobil jeep karena tidak cukup kami naik kereta saja. Lagian lebih asik naik kereta bisa poto dengan jelas hehe. Apalagi one nur jago, uda hapal kali la Kota Kisaran, aku di tunjukin sekolah papa ku dulu dan semua semuanya hehe pokoknya jadi tour guide deh. Perjalanan selanjutnya adalah ke rumah mak uning. Nah Mak Uning ini abangnya dari mereka bertiga, abangnya papa juga. Ya bicara-bicara ngobrol ga lama sudah hampir sore, karena kami mau ke stasiun lagi membeli tiket kereta api. Setelah dari stasiun, kami kembali ke rumah mau istirahat sebentar, tante dan one er balik duluan, nah sebelum kembali aku sama one nur ke Mesjid Agung Kisaran buat poto poto hehe :D PANASSS BANGETTTT MATA JADI SIPIITTT LAAHHH
Nah itu dia ya poto-potonya, panas banget lah makanya gabisa kelilingi sisi sana sini, mau masuk pasti gaboleh soalnya harus baju muslim, aku pakai jeans entar kena usir lagi hehe 😂.
Ini videonya pas ngelewati Mesjid Agung. Panas bangetzzz (Bisa gak ya di putar hehe)
Sampai rumah golek-golek istirahat bentar, mandi, lalu siap-siap mau pergi lagi. Ke rumah adiknya bg ipan, uda beda Kabupaten ternyata, dan kami naik becak haha :D.
Sebelum pergi selfi sama sikembar duluyaa...
Pergi Ke Kabupaten Batubara naik becak. Terus ada ngelihat kantor kecamatan yang luas banget kek lapangan bola. haha :D
Nah ini pulangnya yaa...
Sesampainya kembali di rumah Bu Dewi makam malam penutup malam terakhir di Kota Kisaran adalah kerang rebuss nyaammm nyammmiii
Besok jam 6 kami sudah harus berpisah dengan Bu Dewi dan keluarganya, karena kereta api kami jam 7. Wahh perjalanan yang menyenangkan di Kota Kelahiran, semoga apabila ada waktu dan rezeki lagi bisa kembali bersama papa dan mama dan adik adik. Terimakasi Bu Dewi dan keluarga sudah menyambut kami dengan hangat. Seeyaa...
Selfie kepulangan sebelum naik kereta, sampai jumpa lagi Kota Kelahiran, Kisaran ❤
Comments
Post a Comment