Meninggalkan Kota Tersayang, Tercinta, dan Terindah And Welcome to Batam
1 April 2018
Karena deadline
mencari kerja di Bangka sudah habis sesuai perjanjian dengan mama. Akhirnya aku
harus meninggalkan kota yang sebenarnya keinginan aku untuk tinggal disini.
Kota yang amat tenang menurutku, tidak ada kemacetan, jalan rayanya pun hampir
semua bagus, *jarang ada jalan rusak bolong-bolong, dan tentunya di kelilingi
pantai. Mau kemana saja pantai, dan masih banyak pantai yang sangat-sangat
bagus belum tersentuh namun belum bisa ku datangi. Entah, aku begitu senang
tinggal di Bangka. Tentram, damai, dan satu hal yang tidak bisa ku jelaskan dan
ku tuliskan disini mungkin berhubungan dengan etnis. Intinya seperti film
Laskar Pelangi, (*mereka) mau berbaur, (*mereka) tidak sombong seperti yang
banyak di Medan, (*mereka) ramah, bahkan aku pernah tersesat di jalan mereka yang duluan bertanya,
(*mereka) berbasa daerah melayu pesisir, jarang ada yg memakai bahasa itu,
mungkin sesama mereka di rumah saja. Ya itulah hal paling ku senangi.
Mungkin, suatu
saat aku bisa kembali lagi ke kota itu, kota yang jauh dari hiruk pikuk,
apalagi aku bermimpi bisa mempunyai rumah seperti drama korea Legend of the
blue sea atau full house yang dekat dengan pantai.



Tepat jam 6 aku
sudah siap-siap mau berangkat ke Depati Amir Airport. Aku berpamitan sama mbah
dan om nono. Mbah, semoga mbah selalu sehat, panjang umur, dan eca bisa kembali
lagi ke sana. Yang pergi mengantar kepergianku eh ceilee Bude, om koko, Ayu,
Friska, dan pakde Budi. Sesampainya di Aiport, langsung check in bagasi, karena
uda sih check in seatnya. Waduh rame bener...... yaps tanggal 1 April itu hari
minggu, banyak yang liburan ke Bangka kaliya. Soalnya saat antri banyak banget
orang Medan *dari logat dan bahasanya kan awak ngerti bray haha :D lama banget
jadinya antrinya. Siap check in, langsung ke luar lagi, ya sambil nunggu, terus
poto-poto deh. Oya ini pertama kalinya naik pesawat sendirian haha. Takut?
Kagaklah. Echa gitulhoo. Yaps sudah jam 7 lewat, pamitan kepada semuanya dan
siap-siap masuk lagi, nunggu bentar di dalam, dan naiklah ke pesawat. Perjalanan
bentaran doang mah haha. Kayaknya jam 9 pas udah nyampe deh. Udah deh, di Hang
Nadim di jemput bude dan pakde. And Welcome to Batam deh.

Comments
Post a Comment